Enter your keyword

Bridging Differences

Thursday, September 10, 2015

Congratulations, LCF Youth Climate Change Hero: Selected Participants!

By On 1:00 PM
Congratulations!

After a thorough and detail selection process LCF is thrilled to announce the selected teams for the LCF Youth Climate Change Hero 2015-2016 as follows (in alphabetical order):



- 1000 Mangrove for Better Future Team
- Bambu untuk Masa Depan Kita Team
- GMB Green Education Team
- Mafin Project Team
- Selamatkan Pantai Kita Team

LCF would like to thank everybody who have played their part in the selection process. In addition, we would like to particularly wish all the best to the other teams which unfortunately could not make it to the camp. Keep doing your best, you girls and guys are already a hero!

A separate email will be soon sent to applicants with regard to the next steps of the camp. Once again we would like to congrats you all with this awesome achievements.

See you in Bali!

Saturday, September 5, 2015

LCF Writing Scholars

By On 12:46 AM
LCF Writing Scholarship is given to individuals who have won the LCF National Writing Competition.

Below you can find their profile:







LCF Best of ASEAN Programme

By On 12:29 AM
The first batch of LCF Best of ASEAN participants in Thailand, 2015.


Best of ASEAN is an initiative aims to broaden ASEAN young generation's perspectives on the region as well as preparing them for ASEAN economic integration and beyond.

What we do:

1. Conduct trainings for youngster/students across ASEAN with regard to the region integration.
2. Facilitate students across ASEAN to do academic visit and intership across ASEAN countries.

We are open to partner up with Universities, schools or government agencies willing to join this programme. Please send your proposal and inquiries to LittleCircleFoundation(at)gmail.com.

Sunday, August 30, 2015

Little Circle Foundation: Bridging Differences

By On 5:45 AM

Wednesday, August 26, 2015

Pengumuman Pemenang LCF National Writing Competition 2015!

By On 11:56 PM
Juara 1

Ber-Diet Kantong Plastik Menuju Indonesia Bersih 2020.

Oleh: Adisa Soedarso
Tema:Aksiku untuk Perubahan Iklim Dunia
Link: http://www.littlecirclefoundation.org/2015/06/ber-diet-kantong-plastik-menuju_23.html)


Juara 2

Yuk, Kita Menabung Air

Oleh: Gavrila Amadea
Tema: Aksiku untuk Perubahan Iklim Dunia
Link: http://www.littlecirclefoundation.org/2015/05/yuk-kita-menabung-air-lcf-national.html

Juara 3

Pembangunan Bali dengan tanpa Mengorbankan Kearifan/Budaya Lokal dan Masyarakat Setempat

Nama: I Putu Deny A.S.P.
Tema: Pariwisata dan Keutuhan Budaya Bali
Link:http://www.littlecirclefoundation.org/2015/08/pembangunan-bali-dengan-tanpa.html

Juara Favorit

Tumbuhkan Humanisme, Pluralisme hingga Toleransi dalam Anak Bangsa

Nama: Ferianta
Tema: Toleransi dan Kemajemukan Bangsa Indonesia
Link: http://www.littlecirclefoundation.org/2015/07/tumbuhkan-humanisme-pluralisme-hingga.html

Selamat kepada semua pemenang! Kalian akan kami hubungi langsung melalui email (untuk pemberian hadiah, piagam dan lain sebagainya).

Bagi yang belum berhasil dan sudah mengirimkan tulisan, LCF mengucapkan selamat atas keberanian kalian untuk menuliskan ide, gagasan dan opini, teruslah berusaha dan berkarya.

Bagi yang sudah mengirimkan tulisan namun belum dimuat karena satu dan lain hal, saatnya mengoreksi tulisan kalian, semoga segera menjadi lebih baik.

Kami tunggu tulisan kalian lagi tahun depan, di LCF National Writing Competition 2016!

See you then!

Disclaimer: Semua tulisan yang masuk dan dimuat dalam ajang LCF Natinoal Writing Competition tidak serta merta mencerminkan apa yang diyakini LCF secara organisasi. Tulisan merupakan murni gagasan dan ide penulis yang bersangkutan.

Ayo majukan bangsa indonesia wahai para pemuda!

By On 9:12 PM
Tema : Teknologi, pemuda, dan kemajuan bangsa Indonesia

Facebook, BBM, twitter, path, instagram, line, wechat, Siapa sih yang belum mengenal sosial media yang sedang  menjadi trend di zaman globalisasi saat ini ?. Hampir 99% orang di dunia telah mengenal sosmed yang menjadi media komunikasi dan informasi yang instan dan cepat. Sosmed (sosial media) kini telah menjadi kebutuhan dunia seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Indonesia adalah salah satu dari banyaknya negara yang mengalami perkembangan teknologi yang melesat tajam, khususnya dikalangan para pemuda.

Realita saat ini memperlihatkan kecendrungan kaum muda acuh tak acuh dalam memajukan bangsa ini kearah yang lebih baik. Kecanggihan teknologi  justru membuat kaum muda bersifat  “Apatis” dan memilih untuk sekedar menyenangkan hasrat pribadi.  Kecanggihan teknologi sepertinnya hanya di jadikan sebagai ajang pamer, seperti pamer akan gadget baru yang sedang “ booming” di dunia modern ini. Hal seperti itukah yang patut kita banggakan dalam memajukan bangsa ini ? Jelas saja tidak, karena bangsa ini tidak butuh pemuda yang hanya bangga dengan trend saat ini tapi justru lupa diri dengan tugasnnya sebagai anak bangsa. kecanggihan teknologi haruslah kita mamfaatkan secara efisien dengan menciptakan karya-karya baru yang membanggakan. Seharusnnya dengan adanya teknologi yang semakin canggih, para pemuda dapat lebih banyak dan lebih luas mengetahui  informasi dan permasalahan yang ada di Indonesia maupun di dunia. 

Pemuda adalah penerus bangsa ini selanjutnya. Para pemuda harus dapat mengambil peran penting dalam memajukan iptek kedepannya. Di era sekarang tidak cukup dengan hanya memiliki keinginan semata, namun harus diimbangi dengan usaha yang keras untuk bisa melambungkan nama Indonesia di kancah Internasional. Indonesia memerlukan inovasi-inovasi untuk bisa berdiri sejajar diantara banyaknya negara yang sudah lebih dulu maju. Hal itulah yang menjadi tanggung jawab generasi muda selanjutnnya untuk bangsa ini. Memajukan bangsa ini merupakan tugas yang harus dipikul oleh para pemuda. Awalnya memang tugas yang sangat berat jika dilihat dari satu sisi, namun dengan tekad dan kesungguhan yang tinggi, beban yang kita pikul akan terasa begitu ringan. Nasib bangsa Indonesia harus kita tentukan mulai saat ini. Kemajuan bangsa Indonesia berada dipundak para pemuda, baik pelajar, mahasiswa, maupun orang yang telah menyelesaikan pendidikan.  Kontribusi kaum pemuda dalam memajukan bangsa Indonesia tidak harus dengan fisik ataupun tenaga, namun cukup dengan menjadi pemuda yang berprestasi dan berbudi pekerti luhur itu adalah suatu kebanggaan tersendiri untuk bangsa ini.

“ Give me my ten youth it will shake the world, if there are nine young again then Indonesia must change”, yang artinya beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia akan berubah “. Hal itu merupakan founding father presiden pertama Indonesia yaitu bung karno. Perkataan yang begitu sangat memotivasi bagi para pemuda sampai saat ini, bahwa peran pemuda sangat penting dalam kemajuan bangsa dan negara. Kaum muda adalah masa depan bangsa ini. Persaingan di kancah dunia saat ini sangatlah tidak mudah, banyak sekali hambatan yang harus nantinnya kita pikul bersama-sama untuk membangun negeri tercinta kita yaitu Indonesia kearah yang lebih baik. Salah satu cara untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain adalah dengan menguasai teknologi-teknologi yang mutakhir, agar bangsa Indonesia tidak tertinggal lagi dengan teknologi yang berasal dari luar negeri.

Memanfaatkan teknologi dengan baik dan efisien adah kunci utama untuk meraih cita-cita bangsa.  Kita sebagai kaum muda harus pandai memilah dan memilih dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat. Kita sebagai kaum muda jangan mudah  terjerumus kedalam dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi yang kurang tepat. Bagaimana nasib negara kita kedepannya jika generasinnya telah rusak ?.  Kini kita harus menentukan, menciptakan teknologi untuk membangun atau merusak? That simple question, but it needs to answer is not simple.

Biodata penulis :
Nama lengkap Ni Wayan Wiwik Saptiani, biasa dipanggil wiwik. Umur  saya 17 tahun. Saya lahir pada tanggal 06 agustus 1997. Saya berasal dari lingkungan Besang Kangin, kecamatan klungkung. Saya mengikuti ajang lomba ini dengan maksud ingin ikut berpartisipasi dan memeriahkan ulang tahun LCF yang ke-2 dan sembari menyalurkan hobi menulis saya. Saya berharap dengan tulisan yang saya buat ini bisa sangat bermamfaat untuk semuannya. Untuk menghubungi saya, bisa melalu via berikut :

Facebook : wiwik saptiani
No hp  : 08999422132


Optimalisasi otak kanan dalam pendidikan sebagai upaya membebaskan masyarakat dari mentalitas pegawai (LCF National Writing Competition)

By On 1:38 AM
Pendidikan-frasa ini mengindikasikan sebuah kemajuan atau bahkan kemunduran  suatu bangsa. Dalam aspek apapun pendidikan memainkan perannya dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. SDM yang berkualitas diyakini sebagai kekuatan besar dalam mendongkrak kemajuan suatu bangsa. Kualitas pendidikan suatu bangsa dinilai berbanding lurus dengan kualitas SDM nya. Lalu, bagaimana dengan kualitas pendidikan indonesia ? Seberapa jauh berkomitmen untuk memajukan bangsa ?

Pendidikan yang carut marut dan hanya berorientasi pada kecerdasan intelektual adalah sebuah anomali akan keberadaan bangsa yang dinilai memiliki kekayaan nilai agama dan budaya. Tak ayal pendidikan ini dalam standar kelas atas menghasilkan manusia berotak teori namun bernaluri materi yang hanya piawai mengobral janji tanpa bukti. Dalam standar kelas bawah gaya pendidikan ini menghasilkan manusia bermental pegawai yang tak berani bermimpi besar dan hanya berpikir untuk selalu menengadah gaji. Bahkan mentalitas pegawai ini telah merasuk ke dalam setiap lapisan  masyarakat mulai dari pejabat yang hanya menggantungkan hidup dari kursi jabatan yang diembannya sampai pada anak SMA yang setelah lulus hanya berkeinginan menjadi buruh pabrik di kota besar. Fenomena ini adalah fenomena mental pegawai dimana melimpahnya kekayaan indonesia dari daratan sampai lautan tak menggerakan hati mereka untuk mengolah dan mengelolanya. Sehingga negeri yang dianugerahi sebutan zamrud khatulistiwa ini tenggelam dalam problema ketergantungan impor dari bangsa lain.

Jika ditahun 2015 indonesia ditengarai menghadapi MEA (masyarakat ekonomi asean) maka pendidikan indonesia harus berpacu dengan waktu untuk bisa menghasilkan manusia bermental wirausaha yang mampu menunjang bangsa ini ke arah kemandirian ekonomi. Generasi muda wirausaha adalah suatu potensi yang dalam skala luas diharapkan mampu menjadikan bangsa ini sebagai kekuatan utama dalam MEA mengingat dari segi wilayah, populasi, dan GDP indonesia menempati posisi terbesar & tertinggi. Meskipun demikian Indonesia harus bersiap-siap jika hal tersebut malah menjadi batu hambatan yang membuat bangsa ini malah  tersisih menjadi penonton bukan pelaku dalam percaturan perdagangan bebas MEA. Peranan pengusaha sebagai pelaku MEA diharapkan mampu bersaing dengan pengusaha asing dalam upaya menghalau membludaknya arus barang & jasa serta tenaga kerja asing yang masuk ke indonesia. Selain itu peranan pengusaha diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan dan mengembangkan produktivitas masyarakat sendiri yang notabene kompetensi tenaga kerjanya masih rendah dan tingkat penganggurannya masih membludak. 

Begitu mendesaknya kebutuhan indonesia akan keberadaan wirausaha harus di upayakan dengan agenda menghilangkan mental pegawai yang kerap kali merangsek dalam diri masyarakat indonesia. Mentalitas pegawai ini dibuktikan dengan rendahnya partisipasi masyarakat yang menggeluti dunia wirausaha. Dari total populasi bangsa ini, hanya sampai kisaran 0,18 % yang berprofesi sebagai wirausaha sedangkan negeri malaysia dan singapura telah menginjak angka di atas 3 % meskipun dari segi wilayah dan jumlah penduduk ke dua negeri tersebut jauh lebih kecil di banding indonesia. Jika dilihat dari segi kualitas, daya kompetisi ekonomi indonesia masih tergolong rendah. Dalam laporan World Economic Forum (WEF) tahun 2000, daya kompetisi ekonomi Indonesia berada pada peringkat 44; sedangkan  Singapura, Malaysia, Republik Korea, Thailand, dan Filipina masing-masing berada pada peringkat 2, 25, 29,31 dan 37.

Mentalitas pegawai adalah fenomena yang tak mengherankan mengingat gaya pendidikan indonesia yang hanya berorientasi pada kemampuan otak kiri.. Kak Seto_ Ikon pendidikan anak negeri ini, pernah mengatakan pengunaan otak kanan sering kali dilalaikan dan diabaikan dalam dunia pendidikan indonesia. Barang kali perlu dicermati bahwa pendidikan konvesional dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi selalu dan terlalu banyak mencerdaskan otak kiri. Kecenderungan untuk hanya mengoptimalkan otak kiri tanpa melibatkan otak kanan adalah kesalahan pertama yang membuat bangsa ini bermental pegawai. 

Kreatif, intuitif, imajinatif, & holistik adalah elemen kecerdasan otak kanan yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan ketidakpastian dunia bisnis yang dihadapi oleh pengusaha. Pengusaha yang sukses diyakini sebagai orang-orang yang mampu mengoptimalkan otak kanannya tanpa mengabaikan otak kiri. Fakta menunjukkan bahwa 88,8% kesuksesan dan kemenangan ditentukan oleh otak kanan (Robiah Awamy, 2012). Lalu yang menjadi pertanyaan adalah akan dibawa kemana pendidikan yang hanya berorientasi pada otak kiri sementara fakta menunjukan tidak ada kesuksesan tanpa melibatkan otak kanan ?

Pendidikan yang hanya berorientasi pada otak kiri dan berfokus pada kecerdasan intelektual tidak akan membuat bangsa ini mencapai kemandirian ekonomi dan secara tidak langsung menghambat berkembangnya generasi muda bermental wirausaha. Jika indonesia benar-benar berkomitmen untuk tidak bergantung pada bangsa lain maka sudah saatnya pendidikan diarahkan untuk mengembangkan manusia ‘’bermental wirausaha’’. Mental wirausaha dapat dibangun dan dikembangkan melalui pengoptimalan otak kanan dan pengembangan kecerdasan IQ, EQ dan SQ secara integral. Tentunya pendidikan yang dibutuhkan tidak hanya berhenti pada pendidikan skolastik dan profesi namun juga  melibatkan pendidikan yang disebut oleh Robert Kiyosaki sebagai pendidikan finansial yang mengarahkan manusia untuk tidak‘’ bekerja untuk uang’’ namun sebaliknya ‘’ uanglah yang bekerja untuk mereka’’.  
Biodata Penulis. 

Penulis bernama Rina Anggraeni yang merupakan mahasiswa tingkat 2 jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Universitas Pendidikan Indonesia. Penulis merupakan mahasiswa UPI yang berasal dari ciamis. Penulis bisa dihubungi melalui no HP : 089502010834 dan 082318112455 atau melalui email: anggraenirina540@yahoo.com
Sumber Referensi Esai:

Wispandono, M. Penciptaan  entrepreneur kompetitif melalui pengoptimalan otak kanan- studi kasus pada mahasiswa UTM . [Online]. Diakses dari: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=116651&val=5316
Kuntadi, E. Peranan pengusaha daerah dalam menghadapi MEA 2015. [Online]. Diakses dari: http://www.bsn.go.id/uploads/download/Peranan_Pengusaha_Daerah_dlm_MEA_Eddy_kuntadi1.pdf
Santosa, I.(2007). 10 jurus terlarang. Jakarta: PT Elex Media Komputindo 


Sunday, August 2, 2015

Pembangunan Bali dengan tanpa Mengorbankan Kearifan/Budaya Lokal dan Masyarakat Setempat

By On 3:40 AM
Tema: Pariwisata dan Keutuhan Budaya Bali.
Oleh: I Putu Deny A.S.P.

Bali merupakan suatu wilayah/teritori Indonesia yang tidak asing bagi dunia internasional karena popularitasnya, khususnya keindahan alam dan keunikan budaya/adat istiadatnya. Bahkan popularitas wilayah kepulauan yang terdiri dari Pulau Bali (Daratan Utama Bali/Balinese Mainland), Pulau Menjangan, dan Kepulauan Nusa Penida (Pulau Nusa Lembongan, Pulau Ceningan, dan Pulau Nusa Penida) mengalahkan nama Indonesia sebagai negara induk dari wilayah kepulauan ini sebab berdasarkan salah satu opini sebagian besar masyarakat internasional, khususnya wisatawan mancanegara akan menanyakan posisi Indonesia pada sebelah manakah Bali. Dengan demikian, Bali merupakan salah satu tulang punggung utama perekonomian Indonesia karena industri pariwisatanya. Namun sebagai wilayah wisata internasional, tentunya Bali tidak dapat terelakkan dari arus pengaruh budaya dunia atau yang terkadang umumnya disebut pula sebagai pengaruh globalisasi.

Pada suatu sisi, pengaruh-pengaruh budaya luar yang masuk ke Bali memberikan sisi positif/manfaat yang semakin memperkaya kekayaan Budaya Bali. Namun pada sisi lain, pengaruh-pengaruh budaya luar akan menjadi ancaman bagi Budaya Bali yang telah eksis bila kita sebagai Masyarakat Bali yang memang pada hakikatnya menjadi pemilik sah budaya kita ini tidak mawas diri. Semakin pesatnya perkembangan teknologi serta pembangunan di seantero Bali turut mempermudah arus masuk pengaruh-pengaruh dari luar Bali. Namun perkembangan pembangunan maupun teknologi yang tak terkendali di Bali, terutama bila tidak mengindahkan kearifan lokal, akan mendekatkan Bali dengan potensi ancaman yang masuk seiring pengaruh-pengaruh luar yang masuk ke Bali.

Dalam menghadapi segala pengaruh luar yang masuk ke Bali, diperlukan pembangunan/pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) Bali supaya Masyarakat Bali dapat menikmati hasil dari perkembangan pembangunan di seantero Bali seiring semakin berkembangnya industri Pariwisata Bali. Namun pembangunan/pengembangan SDM Bali mesti sepadan dengan pembangunan/pengembangan Kebudayaan Bali sebagai suatu roh dari Bali itu sendiri yang telah menjadi magnet bagi dunia sehingga masyarakat dari penjuru dunia telah datang dan mengenal Bali. Tentu kita tidak menginginkan Bali kehilangan rohnya apabila kebudayaannya semakin terkikis oleh pengaruh-pengaruh luar (asing).

Pendidikan menjadi poin mutlak bagi pembangunan SDM Bali agar Masyarakat Bali tidak semakin terpinggirkan di daerahnya sendiri dengan semakin berkembangnya pembangunan Bali. Pemerataan pembangunan/pengembangan pendidikan di seluruh daerah di Bali serta memberikan kesempatan pendidikan bagi setiap masyarakat untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya sudah semestinya dilaksanakan demi kemajuan perkembangan SDM Bali. Tentu pembangunan SDM dengan pendidikan tidak serta merta memusnahkan kebudayaan Bali sebab dalam proses pendidikan pun masyarakat khususnya generasi-generasi muda (anak-anak dan remaja) tetap didik untuk mencintai kebudayaannya sendiri yang merupakan warisan leluhur-leluhurnya.

Kini Bali patut pula berbangga bahwa perkembangan teknologi khususnya Teknologi Informasi dapat turut membantu dan bahkan mengembangkan Budaya Bali dalam integrasi dalam piranti teknologi serta semakin memperkenalkan Bali ke dunia bahwa Bali tidak hanya dikenal karena pariwisatanya tetapi karena SDM-nya pula. Contoh perkembangan teknologi yang turut membantu mempertahankan Kebudayaan Bali, mengembangkan Budaya Bali, serta memperkenal Bali terhadap dunia bahwa Bali tidak hanya tersohor karena pariwisatanya tetapi perkembangan SDM-nya ialah pencarian kata kunci dalam Bahasa Bali di Situs Mesin Pencari Google, Kamus Bahasa Bali Online, Industri Software Bamboomedia, aplikasi mobile berbasis Android untuk Gamelan Bali Digital, dan sebagainya. Bahkan bukan tidak mungkin bila suatu saat nanti, Bali akan memiliki produk-produk teknologi hasil produksi sendiri seperti robot yang dapat berkomunikasi dalam Bahasa Bali, sistem operasi komputer beserta aplikasi-aplikasi di dalamnya yang dominan berciri khas Bali, dan industri-industri teknologi lainnya seperti industri pembuatan/perakitan komputer/perangkat-perangkat elektronik, bahan-bahan semikonduktor untuk perangkat elektronik, serta transportasi (sepeda motor, mobil, sepeda, kereta api, dah bahkan pesawat) dengan buatan putra-putri terbaik Bali. Selain itu, dengan pembangunan SDM pun, Bali akan melahirkan pula putra-putri terbaiknya yang memberikan sumbangan bagi perkembangan dunia misalnya dengan mencetak astronom yang turut bersumbangsih dalam memecahkan misteri alam semesta, ilmuan yang turut bersumbangsih dalam menciptakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta diplomat handal yang turut berdiplomasi bagi perdamaian dunia dan menciptakan gagasan dalam menyelesaikan suatu konflik/sengketa secara damai.

Dengan demikian dunia akan semakin mengenal Bali pada sisi perkembangan pendidikan dan teknologinya, yang akan mengejar Jepang dalam pembangunan SDM namun tetap mempertahankan kebudayaan sebagai roh dirinya. Dengan demikian, kondisi ini membuat Indonesia semakin dikenal dunia sebab Bali merupakan bagian integral dari Indonesia. Jadi pembangunan Bali sebagai imbas perkembangan pariwisatanya tidak harus mengorbankan kebudayaannya, namun semakin memperkokohkan budaya dalam lingkup pembangunan Bali. Bila pada akhirnya Budaya Bali punah dan SDM/masyarakatnya semakin terpinggirkan/termarginalkan, apakah Bali akan tetap menjadi magnet bagi dunia?

Saturday, August 1, 2015

Aku dan Ketertarikanku Pada Teknologi Yang Bermanfaat

By On 11:50 PM
Teknologi merupakan salah satu hal yang sangat penting didalam kehidupan manusia. Begitu juga dengan pemuda, pemuda merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh didalam kemajuan suatu bangsa. Jadi sebenarnya teknologi dan pemuda memiliki keterkaitan dan memiliki banyak pengaruh untuk suatu kemajuan bangsa.


Kita sebagai bangsa indonesia sudah mengetahui bahwa negara tercinta kita ini merupakan salah satu negara berkembang, dan juga merupakan negara yang memiliki potensi luar biasa didalam bidang teknologi, sumber daya alam, maupun sumber daya manusianya.

Namun, tahukah kalian? bahwa didalam potensi luar biasa tersebut ada salah satu bidang yang beberapa orang di negara Indonesia belum menguasainya atau bahkan tidak bisa/tidak pernah sama sekali mengenal bidang ini. Ya, nama bidang ini adalah Teknologi?

Salah satu dari beberapa orang tersebut adalah saya sendiri. Sebenarnya saya yang dulu, belum mengenal  teknologi komputer. Pertama kali saya diperkenalkan dengan benda ini, saya merasa asing namun juga terkagum-kagum dengan kecanggihannya. Saya juga sering memperhatikan orang-orang yang sedang sibuk dengan komputernya. Mereka terlihat sangat berwibawa, cerdas, dan sukses. Dari sudut pandang itulah saya mulai mempelajari beberapa teknologi agar saya juga dapat seperti mereka. Meskipun saya juga sulit untuk mempelajarinya namun dengan kerja keras serta tekad yang bulat untuk melangkah pada kemajuan saya pun terus mempelajarinya hingga membuahkan suatu hasil. Dan seperti semboyan saya, pelajarilah banyak hal dan kesuksessan serta kemajuan akan menghampirimu. Salah satu bukti dari hasil kerja keras saya adalah tulisan ini. Saya juga sering menulis blog dan juga kegiatan lain yang menurut saya bermanfaat dan dapat membantu orang disekitar saya.

Juga, tahukah kalian?seiring berjalnnya waktu dan memasuki zaman globalisasi saya menemukan beberapa teman saya yang ternyata belum mengenal teknologi.

Saya mengetahuinya karena saya melakukan survey sederhana terhadap beberapa teman saya. Diantaranya adalah mereka yang memiliki sisi ekonomi masih dibawah cukup atau bahkan diatas cukup. Diantara mereka masih ada yang belum bisa menguasai komputer, gadget, apalagi teknologi super canggih. Padahal sudah lama ini kita tahu bahwa salah satu teknologi yang sedang naik daun adalah HP android. Hp android dan bermacam gadget sudah marak di beberapa belahan dunia dan salah satunya adalah negara kita sendiri yakni tidak lain dan tidak bukan adalah INDONESIA. Tetapi sangat disayangkan masih banyak orang terdekat kita belum mengenal teknologi yang bisa memudahkan kita pada aktivitas sehari-hari ini.

Nah, dalam misi saya kali ini adalah Untuk mencapai hal yang besar mulailah dengan hal kecil. Kesadaran serta ketulusan yang menggugah hati membuat saya tergerak untuk membantu beberapa teman saya untuk mengenal bidang teknologi. Meskipun ilmu yang saya kuasai juga hanya sedikit namun saya bertekad untuk membuat beberapa teman saya juga merasakan kemajuan yang saya alami.

Saya memulai memberikan informasi kepada mereka bagaimana menggunakan hp android dan komputer. Pada awalnya mereka meragukan saya karena mereka menganggap bahwa saya hanya ingin mencari pujian dari orang-orang dan bahkan mereka tidak mau mempelajarinya karena mereka berfikir teknologi mungkin hanya membuat mereka bodoh dan malas.

Namun, lambat laun mereka tersadar dengan betapa mereka perlu dan butuh dengan teknologi tersebut. Akhirnya mereka pun datang kepada saya untuk diberikan beberapa informasi. Saya pun dengan sabar mengajari mereka meskipun hanya Hp android dan komputer.

Betapa berharganya bantuan kita untuk membantu mereka dalam kemajuan mereka dan juga kemajuan bangsa. Meskipun hanya sedikit kemajuan yang mampu kita ubah sekarang, namun setidaknya beberapa tahun lagi kita mampu melihat kemajuan yang lebih besar dari mereka dalam memanfaatkan teknologi yang mereka kuasai.

Saya berharap Indonesia dapat meningkatkan pendidikan teknologi secara keseluruhan pada masyarakat Indonesia. Karena telah kita sadari betapa pentingnya teknologi dalam seluruh aktivitas manusia. Atau bahkan bukan hanya dibidang teknologi namun dibidang-bidang lainnya. Tidak hanya pemerintah yang saya harapkan untuk melaksanakan hal tersebut, tetapi pemuda, remaja, serta generasi muda juga ikut kedalam pembangunan Indonesia yang lebih baik.

Mulailah dari hal kecil terlebih dahulu dan lakukanlah dengan orang-orang disekitar anda, karena tanpa kita sadari orang terdekat kitalah yang justru membutuhkan bantuan kita. Hal yang kecil dilakukan dengan baik dan peluang kemungkinan untuk Indonesia yang lebih baik akan terbuka lebar. Karena justru dengan kita membantu mereka yang awalnya belum mengenal menjadi mengenal akan membuat kita lebih merasa menjadi warga negara Indonesia yang berguna. Karena kita bisa membantu mengubah Indonesia menjadi lebih baik meskipun hanya beberapa yang mampu kita ubah. Namun,s etidaknya kita bisa mengenalkan teknologi pada mereka yang belum mengenalnya. Tunjukannlah sebagai generasi muda, bagaimana bentuk pengabdian anda terhadap kemajuan bangsa Indonesia.

Bring Your Tumbler Project!

By On 6:33 PM

Take a look at one of our prospective participants' video on LCF Climate Change Hero Youth Camp.
Tonton salah satu video dari calon peserta LCF Climate Change Hero berikut.



Let us know what you think!

Projek Selamatkan Pantai Kita!

By On 6:33 PM

Take a look at one of our prospective participants' video on LCF Climate Change Hero Youth Camp.
Tonton salah satu video dari calon peserta LCF Climate Change Hero berikut.




Let us know what you think!

Bambu untuk Masa Depan Kita

By On 6:32 PM

Take a look at one of our prospective participants' video on LCF Climate Change Hero Youth Camp.
Tonton salah satu video dari calon peserta LCF Climate Change Hero berikut.




Let us know what you think!

SEAWEED - Rumput Laut Untuk Bangsa

By On 6:31 PM

Take a look at one of our prospective participants' video on LCF Climate Change Hero Youth Camp.
Tonton salah satu video dari calon peserta LCF Climate Change Hero berikut.




Let us know what you think!

MAFIN - Mom Againts Carbon Footprint Project

By On 6:28 PM
MAFIN - Mom Againts Carbon Footprint Project

Take a look at one of our prospective participants' video on LCF Climate Change Hero Youth Camp.
Tonton salah satu video dari calon peserta LCF Climate Change Hero berikut.
Let us know what you think!



Aku dan Indonesiaku

By On 3:46 AM
Oleh : Meri Nur Amelia

Indonesia adalah negeriku, negerimu, negeri kita. Negeri yang lahir dengan perjuangan yang panjang, dengan pertumbahan darah dari para pahlawan. Dahulu sebelum merdeka indonesia sempat terpuruk, ketika bangsa – bangsa asing menjajah Indonesia. Lebih dari 300 tahun lamanya, Indonesia dikuasai oleh negara lain, dijajah, diperbudak, dan diambil kekayaan alamnya tanpa peri kemanusiaan.


Kemerdekaan bukanlah akhir dari perjuangan bangsa. Kemerdekaan merupakan gerbang kebebasan bagi bangsa Indonesia, titik awal membangun kehidupan yang merdeka, adil dan makmur. Oleh karena itu kemerdekaan harus dipertahankan dan diisi dengan hal – hal positif guna terus memajukan negara dan mewujudkan cita - cita bangsa Indonesia.

Sebagai mahasiswa, saya mencoba mengoptimalkan hal – hal yang bisa saya lakukan bagi bangsa indonesia. Belajar dengan tekun dan sungguh – sungguh merupakan contoh nyata yang saya lakukan, supaya menjadi pemuda indonesia yang cerdas sehingga bisa memajukan bangsa ini. Mengikuti pemilihan umum yang merupakan bagian dari demokrasi negara juga tak pernah saya lewatkan. Memang suara yang saya berikan hanya satu, tapi saya yakin satu suara pun bisa menentukan arah pergerakan bangsa indonesia kedepannya.

Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Dimana sistem pemerintahannya berjalan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, sudah jelas dalam hal ini negara berpusat pada rakyat. Pemuda indonesia adalah bagian dari rakyat, apapun yang dilakukan tentunya berdampak bagi negara ini. Menjadi bagian dari pemuda indonesia saya tentunya mencoba melakukan yang tebaik pada setiap hal yang saya lakukan. Negara indonesia juga negara yang mendukung kebebasan pers dan kebebasan berpendapat. Hobi saya adalah menulis, oleh karena itu ketika ada lomba atau ada kesempatan untuk menulis yang berkaitan dengan keadaan indonesia saat ini serta potensinya saya mencoba mengikuti kegiatan tersebut dengan menulis ide – ide serta gagasan yang saya miliki. Saya harap tulisan saya bisa dibaca orang lain dan menginspirasi mereka, setidaknya hal itulah yang saya harapkan.

Sebagai pemuda sekaligus mahasiswa saya tidak ingin melewatkan waktu – waktu berharga ini. Waktu dimana menjadi mahasiswa yang kritis dan berani berpendapat serta memperdalam ilmu. Oleh karena itu saya melibatkan diri dalam forum – forum ataupun organisasi yang tentunya organisasi tersebut sesuai dengan cita – cita bangsa ini. Dalam forum dan organisasi saya bertukar pikiran dengan rekan – rekan pemuda lainnya, saling berdiskusi tentang masalah – masalah yang ada di negeri ini. Karena forum dan organisasi kebanyakan berisi pemuda – pemuda yang kritis, info tentang masalah baru begitu cepat masuk ke forum dan cepat pula di diskusikan untuk dicari solusinya.

Sebagai rakyat yang berpendidikan tinggi, mahasiswa tidak boleh asal bertindak dalam menyikapi suatu masalah. Mahasiswa haruslah mengkaji dulu masalah tersebut dan dampak – dampaknya baru bisa memutuskan hal apa yang akan diperbuat. Sehingga terciptalah solusi yang sesuai dan tentunya mempunyai dampak yang baik untuk rakyat. 

Saya sadar hal yang saya berikan bagi indonesia belum bisa memberikan dampak kemajuan indonesia yang besar, bahkan belum seberapa. Namun saya yakin selama saya bersungguh – sungguh dan terus mengoptimalkan apa yang bisa saya lakukan, bangsa indonesia pada akhirnya akan menjadi bangsa yang besar, bangsa yang maju apalagi jika rakyatnya saling bahu membahu dan saling bekerja sama. Oleh karena itu, kita para pemuda indonesia harus bersatu, beramai – ramai memajukan bangsa ini supaya bisa mewujudkan cita – cita negara ini.

Maju terus indonesiaku!

Jayalah Negeriku!

Thursday, July 9, 2015

Tumbuhkan Humanisme, Pluralisme hingga Toleransi dalam Anak Bangsa (LCF National Writing Competition)

By On 3:47 AM


Dalam tujuan, saya sama dengan gereja yaitu melayani kemanusiaan, meskipun berbeda keyakinan.
-KH Abdurrahman Wahid

            Marak terjadinya penganiayaan terhadap orang yang berbeda keyakinan membuat kaum minoritas menjadi was-was. Beberapa bulan yang lalu terjadi penghancuran gereja serta penganiayaan terhadap jamaah gereja di Sleman, Yogyakarta. Pun beberapa hari yang lalu terjadi hal serupa di jalan Kaliurang, dan itu juga terjadi di Yogyakarta. Selain masalah perbedaan keyakinan yang membuat konflik, ada juga masalah lain seperti rasial dan konflik antar suku juga masih marak terjadi. Dibalik itu semua (keyakinan, suku, ras), kita lupa akan satu hal yang mendasar, bahwa kita itu sama-sama manusia. Tidakkah berpikir bahwa sesama manusia harus saling membantu agar kebutuhannya terpenuhi? Bukan malah mengatakan “ini kami, itu kalian” tetapi mari mulai berkata “kita”. Mungkin memang terdapat perbedaan-perbedaan antar manusia yang satu dengan yang lain, namun harusnya kita melandasi itu semua dengan rasa humanis yang tinggi. Humanis yang tinggi akan menghasilkan sebuah gagasan bahwa kita ini plural, sehingga pada puncaknya kita akan mencapai suatu kata, yakni toleransi.

            Banyaknya suku di bangsa yang besar ini menandakan rawan juga terjadi konflik. Tidak hanya masalah suku namun juga perbedaan cara pandang antara sesama pemeluk agama (Islam) juga turut menimbulkan konflik. Yang paling jelas ialah konflik antara Sunni dan Syiah. Indonesia sebagai penduduk yang mayoritas muslim Sunni seperti sedang mengekang kaum Syiah, walaupun hanya beberapa oknum yang melakukannya. Sebagai contoh baliho-baliho dipinggir jalan yang mengatakan “Syiah bukan Islam”, hal sepert itu akan membentuk paradigma anak-anak yang membacanya akan menimbulkan rasa takut sebelum mengenal atau belajar tentang Syiah itu sendiri. Itu akan mematikan daya kritis anak, sehingga akan berakibat terhadap psikis anak ke depan. 
            Buya Safii Maarif mengatakan inti dari nilai toleransi ialah tidak memaksakan hukum keagamaan di dunia ini kepada orang yang tidak beriman, beriman itu baik, tetapi tidak boleh memaksakan terhadap orang ateis. Begitupun kita sebagai manusia, kita hidup berdampingan dengan siapapun namun kita harus melihat koridor yang kita kenakan itu pas atau tidak. Tentu semua agama itu bertujuan baik, baik untuk pengikutnya, pun baik untuk agama lain. Tidak ada agama yang mengatakan agama lain itu lebih rendah, itu hanya oknum tertentu yang melakukannya, dan tentu saja demi kepentingan tertentu. Walaupun tetap terjadi perbedaan antara agama-agama yang ada di dunia namun itulah fungsi dari pluralisme itu sendiri. Pluralisme hanya digunakan ketika terjadi konflik perbedaan, jika tidak terjadi konflik maka pluralisme kurang berperan, karena pluralisme itu sendiri digunakan sebagai sebuah alat pendamai atau alat mediasi bagi yang berkonflik. Oleh karena itu alangkah baiknya kita tanamkan rasa pluralisme kepada anak bangsa sejak dini.
            Seperti yang sudah saya katakan di depan bahwa memunculkan rasa humanis terlebih dahulu setelah itu anak bangsa diperkaya dengan pluralisme maka tidak mungkin anak itu akan menjadi fundamental terhadap salah satu sekte atau aliran. Memunculkan ketiga hal tersebut merupakan hal yang harus dilaksanakan orang dewasa untuk mendidik anaknya sedari kecil. Seperti contoh yang pernah saya baca, disuatu sekolah di Amerika Serikat melakukan suatu pembelajaran. Anak-anak dikumpulkan di suatu ruangan dan di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah kaca besar (ruangan tersebut mirip ruang latian ballet), setelah itu para murid di hadapkan pada kaca tersebut. Sang guru berkata, “lihat anak-anak, kita itu sama, punya hidung, tangan dan kaki, warna kulit itu hanya luarnya, sejatinya kita sama, sama-sama manusia yang diciptakan oleh Tuhan”. Konflik SARA (suku, ras dan agama) timbul karena sedari kecil anak sudah “dimasuki” paham-paham yang mengatakan “ini kita, bukan kalian”. Maka dari itu jika setiap orangtua maupun guru seperti guru di Amerika Serikat, bukan tidak mungkin, kehidupan manusia terbebas dari konflik SARA (suku, ras dan agama).   

Profil penulis:



Perkenalkan saya Ferianta (20 tahun)
Mahasiswa semester 5 di Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Mengambil tema : Toleransi dan Kemajemukan Bangsa Indonesia


           

Wednesday, July 8, 2015

1000 Mangrove for better future project

By On 7:54 PM

Take a look at one of our prospective participant's video which is now undergoing the 2nd stage of selection process for the LCF Youth Climate Change Hero: Youth Camp on Climate Change.

Berikut merupakan salah satu video calon peserta LCF Youth Climate Change Hero: Youth Camp on Climate Change yang kini tengah mengikuti seleksi tahap kedua. Tonton dan like ya, vote mu akan membantu kami menentukan hasil akrhi dari seleksi tahap kedua ini.


Do like the video, your like will help us determine the final result!

Thursday, July 2, 2015

Get involved!

By On 9:34 PM

Tuesday, June 23, 2015

Teknologi, pemuda, dan kemajuan bangsa Indonesia (LCF National Writing Competition 2015)

By On 7:38 AM


Tema   : Teknologi, pemuda, dan kemajuan bangsa Indonesia

Facebook, BBM, twitter, path, instagram, line, wechat, Siapa sih yang belum mengenal sosial media yang sedang  menjadi trend di zaman globalisasi saat ini ?. Hampir 99% orang di dunia telah mengenal sosmed yang menjadi media komunikasi dan informasi yang instan dan cepat. Sosmed (sosial media) kini telah menjadi kebutuhan dunia seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Indonesia adalah salah satu dari banyaknya negara yang mengalami perkembangan teknologi yang melesat tajam, khususnya dikalangan para pemuda.

            Realita saat ini memperlihatkan kecendrungan kaum muda acuh tak acuh dalam memajukan bangsa ini kearah yang lebih baik. Kecanggihan teknologi  justru membuat kaum muda bersifat  “Apatis” dan memilih untuk sekedar menyenangkan hasrat pribadi.  Kecanggihan teknologi sepertinnya hanya di jadikan sebagai ajang pamer, seperti pamer akan gadget baru yang sedang “ booming” di dunia modern ini. Hal seperti itukah yang patut kita banggakan dalam memajukan bangsa ini ? Jelas saja tidak, karena bangsa ini tidak butuh pemuda yang hanya bangga dengan trend saat ini tapi justru lupa diri dengan tugasnnya sebagai anak bangsa. kecanggihan teknologi haruslah kita mamfaatkan secara efisien dengan menciptakan karya-karya baru yang membanggakan.  Seharusnnya dengan adanya teknologi yang semakin canggih, para pemuda dapat lebih banyak dan lebih luas mengetahui  informasi dan permasalahan yang ada di Indonesia maupun di dunia. 

Pemuda adalah penerus bangsa ini selanjutnya. Para pemuda harus dapat mengambil peran penting dalam memajukan iptek kedepannya. Di era sekarang tidak cukup dengan hanya memiliki keinginan semata, namun harus diimbangi dengan usaha yang keras untuk bisa melambungkan nama Indonesia di kancah Internasional. Indonesia memerlukan inovasi-inovasi untuk bisa berdiri sejajar diantara banyaknya negara yang sudah lebih dulu maju. Hal itulah yang menjadi tanggung jawab generasi muda selanjutnnya untuk bangsa ini. Memajukan bangsa ini merupakan tugas yang harus dipikul oleh para pemuda. Awalnya memang tugas yang sangat berat jika dilihat dari satu sisi, namun dengan tekad dan kesungguhan yang tinggi, beban yang kita pikul akan terasa begitu ringan. Nasib bangsa Indonesia harus kita tentukan mulai saat ini. Kemajuan bangsa Indonesia berada dipundak para pemuda, baik pelajar, mahasiswa, maupun orang yang telah menyelesaikan pendidikan.  Kontribusi kaum pemuda dalam memajukan bangsa Indonesia tidak harus dengan fisik ataupun tenaga, namun cukup dengan menjadi pemuda yang berprestasi dan berbudi pekerti luhur itu adalah suatu kebanggaan tersendiri untuk bangsa ini.

            “ Give me my ten youth it will shake the world, if there are nine young again then Indonesia must change”, yang artinya beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia akan berubah “. Hal itu merupakan founding father presiden pertama Indonesia yaitu bung karno. Perkataan yang begitu sangat memotivasi bagi para pemuda sampai saat ini, bahwa peran pemuda sangat penting dalam kemajuan bangsa dan negara. Kaum muda adalah masa depan bangsa ini. Persaingan di kancah dunia saat ini sangatlah tidak mudah, banyak sekali hambatan yang harus nantinnya kita pikul bersama-sama untuk membangun negeri tercinta kita yaitu Indonesia kearah yang lebih baik. Salah satu cara untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain adalah dengan menguasai teknologi-teknologi yang mutakhir, agar bangsa Indonesia tidak tertinggal lagi dengan teknologi yang berasal dari luar negeri.

            Memanfaatkan teknologi dengan baik dan efisien adah kunci utama untuk meraih cita-cita bangsa.  Kita sebagai kaum muda harus pandai memilah dan memilih dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat. Kita sebagai kaum muda jangan mudah  terjerumus kedalam dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi yang kurang tepat. Bagaimana nasib negara kita kedepannya jika generasinnya telah rusak ?.  Kini kita harus menentukan, menciptakan teknologi untuk membangun atau merusak? That simple question, but it needs to answer is not simple.

Biodata penulis           :
Nama lengkap Ni Wayan Wiwik Saptiani, biasa dipanggil wiwik. Umur  saya 17 tahun. Saya lahir pada tanggal 06 agustus 1997. Saya berasal dari lingkungan Besang Kangin, kecamatan klungkung. Saya mengikuti ajang lomba ini dengan maksud ingin ikut berpartisipasi dan memeriahkan ulang tahun LCF yang ke-2 dan sembari menyalurkan hobi menulis saya. Saya berharap dengan tulisan yang saya buat ini bisa sangat bermamfaat untuk semuannya. Untuk menghubungi saya, bisa melalu via berikut          :

Popular